Jumat, 16 Desember 2016

"SENDIRI DALAM KESENDIRIAN"


Terkadang aku merasa seperti tidak ada orang, melihat lalu lintas dipersimpangan ramai disudut penyebrangan, dibawah lampu merah-kuning-hijau "traffic light" mereka menyebutnya.
disini aku bisa memandang orang lalu lalang bersepeda ontel, berkendara motor, menumpang bus kota, menaiki mikrolet, dan banyak dari mereka yang menyetir mobil pribadi. Para pengguna jalan raya melajukan kendaraannya dengan cepat, seolah mengejar waktu sampainnya mereka di tempat tujuan mereka. 
Aku berfikir sejenak mereka mau pergi kemana ?. "apakah mereka pergi ke kantor?, tempat wisata?, mungkin sebagian mereka telat untuk datang ke sekolah?, atau mungkin mereka dikejar janji dengan para kaum elite di kota, pebisnis? atau orang pemerintahan?, ah sudahlah perjalananku sebagai musafir masih panjang. Aku harus menyebrang jalan ini dengan ketertiban dan peraturan yang diberlakukan."

Bunyi sirine lampu apil pertanda bahwa ini adalah situasi yang urgent dan berarti penting, "totot totot totot totot" terdengar menghentikan semua pengguna jalan raya, aku perlahan melangkahkan kakiku lagi berjalan menyusuri cat berwarna putih bergaris, ya zebra cross tempat dimana pejalan kaki menyusuri jalan raya. Bagaimana rasanya berada di tengah sana , aku menghayal kalau aku berdiri dengan payung di tengah sana?

Perlu keberanian untuk berada di tengah sini menghadang semua kendaraan yang seolah tak mau berhenti, ini adalah jalan yang lebar masih jauh kesana! keujung jalan.
Kaki ku terus berjalan sampai ujung, disisi ini pun aku melihat pemandangan yang sama, suasana yang sama, melihat mereka dalam kesibukan.
KESIBUKAN dalam perkotaan, seolah seperti keinginan, keharusan, ke-ambisian, dengan konotatif kata yang buruk, namun disisi ini aku baru menyadari tentang kesibukan, ia adalah waktu kita yang tidak kita maknai, waktu kita yang terabaikan, manusia hidup hanya dalam waktu yang singkat, kita tidak  pernah akan melewati waktu yang sama, yang kita lewati adalah suasana dalam perhitungan yang sama, namun waktu tidak!
Sejenak kita mengesampingan kesibukan, karna ramai itu bukan berarti dalam kebersamaan, namun ramai juga dapat berarti kesendirian, terkadang aku tak bisa melihat tawa ku sendiri karna aku tak melihat kebersamaan, aku hanya melihat kesendirian. Begitupun di ujung jalan sini aku melihat aku sendiri.
Kini aku bergegas meninggalkan jalan ramai ini, aku ingin kembali untuk pergi melihat tawa ku lagi, tawa kita , tawa mu. Salam sang musafir.

Rabu, 14 Desember 2016

Keadilan

Menurut KBBI "KEADILAN" adalah sifat (perbuatan, perlakuan, dan sebagainya) yang adil: dia hanya mempertahankan hak dan ~ nya; Pemerintah menciptakan ~ bagi masyarakat;~ sosial kerja sama untuk menghasilkan masyarakat yang bersatu secara organis sehingga setiap anggota masyarakat memiliki kesempatan yang sama dan nyata untuk tumbuh dan belajar hidup pada kemampuan aslinya;

Perlu dipahami keadilan adalah perbuatan, perlakuan, dsb, yang mempunyai makna bahwa sebuah tindakan, berbeda dengan makna adil yang bukan sebuah tindakan. Terkadang kita berbicara tentang keadilan tapi hanya sebatas adil, tidak mengerti tentang arti keadilan. Keadilan terasa ketika kita bersangka bahwa kita memiliki perasaan lega atas sebab dari sebuah perbuatan.





Mari kita merenungi keadilan, keadilan adalah tindakan yang dilakukan dengan mengkesampingkan suku, dan kepentingan antar golongan, adil juga bukan berbicara sama rata - sama rasa, namun adil adalah makna yang perlu dipertimbangkan. Manusia adalah mahluk yang sering meminta tentang keadilan namun bukan mahluk yang betul-betul berbuat adil, terkadang kita merasa adil kepada orang yang lebih kita kenal, namun apakah itu sebuah keadilan?, saya menulis ini karna saya tersentuh pada fenomena hari-hari ini, apakah Hakim adalah manusia yang betul-betul adil? menjatuhkan hukuman terhadap orang yang melanggar hukum, sedangkan kita tahu hukum dibuat oleh perundingan manusia elit dan orang-orang yang mengaku sebagai wakil rakyat, namun apakah kita pahami, rakyat mana yang meraka wakili? ataukah golongan mereka yang mereka wakili?. Salam sang musafir