mendengarkan sepenggal lirik lagu "Bila Nanti Saatnya Tlah Tiba"...
Sabtu,13 April 2019 jam 11.40 siang, aku merasa seolah apa yang aku harapkan mudah sekali untuk tercapai, semua yang mau kutuju selah dekat dengan langkah kaki ini.
Sudah terlalu lama aku berjalan dengan ambisi hati, berjalan sendiri tanpa memperhatikan rasa namun hanya memetingkan logika, hari ini aku merenung untuk membagikan arti sebuah rasa. Seperti Resolusi untuk tahun ini , bukannya aku meminta punya kendaraan baru, jabatan baru, atau 'teman baru', tahun ini aku hanya belajar memaknai kehidupan yang telah aku lalui, hari hari yang sedang aku jalani, dan hari-hari esok yang aku nantikan.
'Rasa' memang penting namun harus diimbangi dengan 'Logika', kalau bisa digambarkan seolah mereka punya berat yang sama , aku berandai bila keduannya ditimbang oleh Dewi Themis seorang Dewi Yunani yang berasal dari Orkal Delphi dan sebagai simbol Justice di berbagai Pengadilan di seluruh dunia sampai sekarang.
Ilustrasi Dewi Themis: www.jatengtime.com |
Gambaran ini menggugahku untuk mengandaikannya, bagaimana jika Rasa dan Logika ditimbang oleh Dewi Keadilan yang mebawa pedang dan siap untuk menebah dengan mata tertutup sisi lain yang terlalu berat tanpa melihatnya, tanpa melihat status sosial, hubungan kekerabatan, dan sebagainya, untuk membuat semuanya seimbang dan menjadikan keadilan. Yah, mungkin terlalu jauh perandaianku, namun esok aku harus bisa menyeimbangkan antara Rasa dan Logika agar keduanya seimbang, dan aku tidak berjalan dengan timpang.
Salam.