Sendang Biru |
Jembatan Bajul Mati
Jembatan yang sangat mengesankan menghubungkan jalan diatas sungai air payau itu bernama "Jembatan Bajul Mati" , Bajul Mati merupakan bahasa jawa yang berarti Buaya yang Mati, saya kurang mengetahui mengapa jembatan itu dinamai Bajul Mati? namun kata penduduk setempat bajul mati itu sebutan untuk pemandangan batu karang yang menyerupai buaya yang terlihat dari atas jembetan tersebut.
Tiang Penyangga - Bajul Mati |
Tiang Penyangga Jembatan |
Pulau tersendiri di luar jawa timur namun masih dalam kabupaten malang selatan itu disebut "Pulau Sempu", untuk menuju ke pulau Sempu kita perlu menempuh perjalanan 15 menit ke bibir, pantai dimana disitu terdapat pos penjagaan Polisi Hutan. Sebenarnya pulau ini adalah cagar alam dan tempat untuk melestarikan tumbuh-tumbuhan, karena itu pulau ini dijaga oleh pihak pemerintah kabupaten Malang Selatan. Menurut kabar di pulau ini masih terdapat binatang buas seperti macan tutul dkk. Di bibir pantai kita harus menaruh Kartu Tanda Penduduk sebagai jaminan dan tanda lapor kepada pihak petugas Polhut, oh ya disini juga ada orang-orang yang menyewakan sepatu semi boot, untuk orang-orang yang hendak menyusuri pulau sempu. Setibanya di pulau sempu keseruan mulai terasa ketika kita menyusuri hutan sempu, di hutan ini kita akan melalui bukit serta ranting-ranting pohon yang berhampar, kita juga akan melewati jurang dengan dasar hamparan laut yang luas. Tidak cuma disitu setelah melalui semua itu kita akan menjumpai pantai kecil serasa private beach, yang bernama "Segoro Anakan", sebenarnya perjalanan dari pos sandar kapal menuju Segoro Anakan sekitar 4 jam perjalanan, namun karena kami masih berkeadaan fit kami hanya berjalan sekitar 3 jam perjalanan.
Segoro Anakan Menuju Ke Pulau Sempu |
Mendarat Ke Pulau Sempu |
Pantai Sendang Biru
Di desa ini perayaan tahun baru sangat terasa, kala itu sekitar tahun 2014-2015 kami bersama-sama mengunjungi kerabat dari teman kami, dari Surabaya pagi-pagi buta kami beranjak untuk mengendarai motor, kami berempat menuju ke malang selatan dengan waktu tempuh perjalanan sekitar 4 jam , menyusuri jalan raya berbelok-belok melewati kota dan pedesaan, jalan ramai dan jalan sepi, lampu merah dan jalan lurus.
Jalan tanjakan terakhir di desa sendang biru ada toko kelontong milik kerabat teman kami. "Om" kami memanggilnya, ia memiliki 1 anak perempuan dan 1 anak laki-laki, tinggal berempat satu rumah. setibanya disana kami disediakan makanan, wow! daging enak buat kita makan bersama. Om dan tante menyediakan kami kamar untuk kita bermalam.
Rasa capek setelah perjalanan jauh dari Surabaya kami hilangkan dengan tidur siang di tempat om dan tante, tidak terasa hari mulai sore, kami beristirahat untuk hari esok perjalanan ke pulau sempu. Matahari mulai muncul kembali namun kini mulai turun hujan, kami mulai mengurungkan niat menuju pulau sempu, namun tidak beberapa lama hujan mulai reda, kamipun bersemangat kembali untuk menyusuri pulau sempu. Agenda ke pulau Sempu dan Segoro Anakan pun terlaksana, pulang ke rumah om sekitar pukul 18.00 Wib, sampai disana kami istirahat kembali menunggu pagi kembali.
Pantai Gua Cina Sore Hari |
Sendang Biru |
Keasikan kami dari pagi hingga sore belum berakhir, kami dan om berangkat menuju ke tempat penjualan ikan , atau disebut tpi (tempat pelelangan ikan) oleh warga setempat, kami membeli sekitar 2 kg ikan tongkol yang masih fresh dari laut. Setelah membelinya kami bergegas pulang untuk merayakan malam tahun baru, setelah kami madi dan bersih diri, kami beranjak membantu om dan tante membuat sajian masakan ikan tongkol, om menyiapkan arang dan api, kami menyiapkan bumbu bawang, dan tante yang meraciknya. Kami membaka ikan tongkol tadi dan sambil bercengkrama melihat anak om bermain kembang api, pengalaman yang mengesankan di desa ini, dan mungkin tidak akan kami lupakan desa sendang biru.
Pantai Bajul Mati |
Ikan Tongkol |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar