Sabtu, 22 Oktober 2016

Kenangan yang terlupakan

Apakah “Memaafkan” sama dengan “Mengampuni “?. Terkadang setiap manusia mempunyai keinginannya tersendiri, apa yang menjadi hak orang lain seolah kita renggut, kita merasa senang ketika apa yang kita mau terhadap orang lain itu telah dilakukan. Apakah kita berfikir apa yang seharusnya menjadi hak orang lain?
Setiap orang punya kenangan masalalu-nya masing-masing, kita juga punya masalalu kita yang mungkin masih bisa kita ingat, baik tentang kenangan-kenangan indah; kenangan-kenangan sedih; serta kenangan-kenangan menyenangkan kita. Kenangan masalalu kita ada pula yang terasa pahit dan terkadang kita terasa tersakiti. Kenangan pahit yang selalu kita ingat itu yang menjadikan kita tidak dapat bergerak bebas terhadap orang yang menyakiti kita. Kita selalu merasa ada kesenjangan terhadap kita dan  orang yang menyakiti kita.

Kesenjangan yang kita rasakan adalah merupakan wujud perilaku kita yang belum bisa memaafkan orang lain.
"Oww, tidak! Aku sudah bersalaman dan memaafkan dia kok?, tapi aku tidak ingin bertemu dengannya lagi".

Memaafkan adalah perbuatan yang lebih cenderung kepada kegiatan sesaat, namun seharusnya kita juga bersikap continue , atau memaafkan yang berkelanjutan tanpa melihat kesalahan orang di masalalu, memaafkan yang berkelanjutan memang sulit namun itu semua adalah proses, setiap orang punya proses waktunya sendiri untuk melupakan sakit hatinya, dan ketika kita sudah dapat melupakannya itu berarti kita sudah bisa mengampuni orang lain.

Begitu pula apa yang terjadi dengan dosa, dosa adalah perilaku kita yang menyakiti hati Tuhan, ketika kita ingin agar Tuhan melupakan kesalahan kita seharusnya kita juga mau melupakan kesalahan orang lain terhadap kita. Biarlah kita merenung sejenak seberapa lamakah proses Tuhan untuk melupakan kesalahan kita?, seandainya waktu kita sudah habis apa yang akan terjadi bila Tuhan belum melupakan kesalahan kita karna kita belum melupakan kesalahan orang lain dan mengampuni mereka?, emm mungkin semua kesalahan biarlah jadi kenangan, ya! kenangan yang terlupakan, salam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar