Minggu, 30 Oktober 2016

Suara Pepohon,

Malam dingin menggambarkan kesunyian,
Bersama gurau angin dalam kegelapan,
Hanya pohon rindang saja sendiri menemai,
Beriringan suara jauh kedalam aliran membungkus darah,
Aliran kehidupan melewati kekelaman menuju jantung,
Itulah aliran kehidupan, aliran jiwa dan suara hati,
Suara merdu, suara detakan nadi.

Daun yang gugur, terjun dari atas ke tanah,
Daun yang tak berkata tentang rasa,
Daun yang hilang dengan raut yang gundah,
Daun yang dulu seperti daun yang penuh nuansa,
Daun itu diam, sekali lagi tak tampak marah,
Daun itu senyap, sekali lagi melewati masa,
Daun itu tak payah melewati hati yang gelisah.

Sabtu, 22 Oktober 2016

Kenangan yang terlupakan

Apakah “Memaafkan” sama dengan “Mengampuni “?. Terkadang setiap manusia mempunyai keinginannya tersendiri, apa yang menjadi hak orang lain seolah kita renggut, kita merasa senang ketika apa yang kita mau terhadap orang lain itu telah dilakukan. Apakah kita berfikir apa yang seharusnya menjadi hak orang lain?
Setiap orang punya kenangan masalalu-nya masing-masing, kita juga punya masalalu kita yang mungkin masih bisa kita ingat, baik tentang kenangan-kenangan indah; kenangan-kenangan sedih; serta kenangan-kenangan menyenangkan kita. Kenangan masalalu kita ada pula yang terasa pahit dan terkadang kita terasa tersakiti. Kenangan pahit yang selalu kita ingat itu yang menjadikan kita tidak dapat bergerak bebas terhadap orang yang menyakiti kita. Kita selalu merasa ada kesenjangan terhadap kita dan  orang yang menyakiti kita.

Kesenjangan yang kita rasakan adalah merupakan wujud perilaku kita yang belum bisa memaafkan orang lain.
"Oww, tidak! Aku sudah bersalaman dan memaafkan dia kok?, tapi aku tidak ingin bertemu dengannya lagi".

Memaafkan adalah perbuatan yang lebih cenderung kepada kegiatan sesaat, namun seharusnya kita juga bersikap continue , atau memaafkan yang berkelanjutan tanpa melihat kesalahan orang di masalalu, memaafkan yang berkelanjutan memang sulit namun itu semua adalah proses, setiap orang punya proses waktunya sendiri untuk melupakan sakit hatinya, dan ketika kita sudah dapat melupakannya itu berarti kita sudah bisa mengampuni orang lain.

Begitu pula apa yang terjadi dengan dosa, dosa adalah perilaku kita yang menyakiti hati Tuhan, ketika kita ingin agar Tuhan melupakan kesalahan kita seharusnya kita juga mau melupakan kesalahan orang lain terhadap kita. Biarlah kita merenung sejenak seberapa lamakah proses Tuhan untuk melupakan kesalahan kita?, seandainya waktu kita sudah habis apa yang akan terjadi bila Tuhan belum melupakan kesalahan kita karna kita belum melupakan kesalahan orang lain dan mengampuni mereka?, emm mungkin semua kesalahan biarlah jadi kenangan, ya! kenangan yang terlupakan, salam.

Jumat, 14 Oktober 2016

Desa Sendang Biru

Sendang Biru
Sungai berwarna biru yang dimanfaatkan untuk PDAM di desa itu menjadi salah satu ciri khas dan cikal bakal nama desa. Di desa ini terhampar luas jajaran bukit dan karang, jalannya cukup epik untuk dilalui, pemandangannya pun sangat mengesankan. Merupakan salah satu tujuan wisata pantai di Malang Selatan ialah desa Sendang Biru.

Jembatan Bajul Mati
 
Jembatan yang sangat mengesankan menghubungkan jalan diatas sungai air payau itu bernama "Jembatan Bajul Mati" , Bajul Mati merupakan bahasa jawa yang berarti Buaya yang Mati, saya kurang mengetahui mengapa jembatan itu dinamai Bajul Mati? namun kata penduduk setempat bajul mati itu sebutan untuk pemandangan batu karang yang menyerupai buaya yang terlihat dari atas jembetan tersebut.

Tiang Penyangga - Bajul Mati
Tiang Penyangga Jembatan
Pulau Sempu

Pulau tersendiri di luar jawa timur namun masih dalam kabupaten malang selatan itu disebut "Pulau Sempu", untuk menuju ke pulau Sempu kita perlu menempuh perjalanan 15 menit ke bibir, pantai dimana disitu terdapat pos penjagaan Polisi Hutan. Sebenarnya pulau ini adalah cagar alam dan tempat untuk melestarikan tumbuh-tumbuhan, karena itu pulau ini dijaga oleh pihak pemerintah kabupaten Malang Selatan. Menurut kabar di pulau ini masih terdapat binatang buas seperti macan tutul dkk. Di bibir pantai kita harus menaruh Kartu Tanda Penduduk sebagai jaminan dan tanda lapor kepada pihak petugas Polhut, oh ya disini juga ada orang-orang yang menyewakan sepatu semi boot, untuk orang-orang yang hendak menyusuri pulau sempu. Setibanya di pulau sempu keseruan mulai terasa ketika kita menyusuri hutan sempu, di hutan ini kita akan melalui bukit serta ranting-ranting pohon yang berhampar, kita juga akan melewati jurang dengan dasar hamparan laut yang luas. Tidak cuma disitu setelah melalui semua itu kita akan menjumpai pantai kecil serasa private beach, yang bernama "Segoro Anakan", sebenarnya perjalanan dari pos sandar kapal menuju Segoro Anakan sekitar 4 jam perjalanan, namun karena kami masih berkeadaan fit kami hanya berjalan sekitar 3 jam perjalanan.
Segoro Anakan
Menuju Ke Pulau Sempu

Mendarat Ke Pulau Sempu

Pantai Sendang Biru

Di desa ini perayaan tahun baru sangat terasa, kala itu sekitar tahun 2014-2015 kami bersama-sama mengunjungi kerabat dari teman kami, dari Surabaya pagi-pagi buta kami beranjak untuk mengendarai motor, kami berempat menuju ke malang selatan dengan waktu tempuh perjalanan sekitar 4 jam , menyusuri jalan raya berbelok-belok melewati kota dan pedesaan, jalan ramai dan jalan sepi, lampu merah dan jalan lurus.
Jalan tanjakan terakhir di desa sendang biru ada toko kelontong milik kerabat teman kami. "Om" kami memanggilnya, ia memiliki 1 anak perempuan dan 1 anak laki-laki, tinggal berempat satu rumah. setibanya disana kami disediakan makanan, wow! daging enak buat kita makan bersama. Om dan tante menyediakan kami kamar untuk kita bermalam.

Rasa capek setelah perjalanan jauh dari Surabaya kami hilangkan dengan tidur siang di tempat om dan tante, tidak terasa hari mulai sore, kami beristirahat untuk hari esok perjalanan ke pulau sempu. Matahari mulai muncul kembali namun kini mulai turun hujan, kami mulai mengurungkan niat menuju pulau sempu, namun tidak beberapa lama hujan mulai reda, kamipun bersemangat kembali untuk menyusuri pulau sempu. Agenda ke pulau Sempu dan Segoro Anakan pun terlaksana, pulang ke rumah om sekitar pukul 18.00 Wib, sampai disana kami istirahat kembali menunggu pagi kembali.

Pantai Gua Cina Sore Hari
Pengalaman yang menyenangkan ketika bisa bertemu dengan om dan tante, kami serasa mempunyai keluarga baru, tinggal bersama dalam satu atap bersama keluarga om dan tante, kami merasakan hangatnya tinggal bersama keluarga. Hemm hari kembali pagi, kami bangun untuk mandi dan makan bersama om dan tante , hari itu kami berjalan menyusuri pantai bersama om dan anak laki-lakinya yang berumur 3 tahunan. om dan anaknya menjadi pemandu kami, perjalanan kali ini kita menyusuri beberapa pantai yang di desa ini , pantai sendang biru, pantai gua cina, pantai bajul mati dan beberapa pantai yang sangat mengasikan.
Sendang Biru



Keasikan kami dari pagi hingga sore belum berakhir, kami dan om berangkat menuju ke tempat penjualan ikan , atau disebut tpi (tempat pelelangan ikan) oleh warga setempat, kami membeli sekitar 2 kg ikan tongkol yang masih fresh dari laut. Setelah membelinya kami bergegas pulang untuk merayakan malam tahun baru, setelah kami madi dan bersih diri, kami beranjak membantu om dan tante membuat sajian masakan ikan tongkol, om menyiapkan arang dan api, kami menyiapkan bumbu bawang, dan tante yang meraciknya. Kami membaka ikan tongkol tadi dan sambil bercengkrama melihat anak om bermain kembang api, pengalaman yang mengesankan di desa ini, dan mungkin tidak akan kami lupakan desa sendang biru.


Pantai Bajul Mati
Ikan Tongkol
Hari kian berlalu, kini waktunya kami untuk pulang ke Surabaya meninggalkan desa Sendang Biru di daerah Malang Selatan ini, kami berempat bersalaman dan pamit sama
om dan tante, sampe jumpa lagi ya om dan tante moga kita bisa ketemu lagi ya.


Rabu, 12 Oktober 2016

Perjalanan Sang Musafir

Hai semua, salam dari sang musafir. Hari ini saya memulai tulisan baru saya setelah lama tidak menulis kembali. Ini blog pertama saya tentang cerita saya, tentang apa yang ingin saya bagikan untuk kalian. Sebelumnya saya memang pernah membuat blog namun tidak pernah ada tulisan yang berkelanjutan.
Di tulisan kali ini, aku hanya mau menyapa dan memperkenalkan diri kepada kalian, "hai, apa kabar semua?" semoga baik-baik saja ya!, amin.
Mungkin aneh juga mengapa saya menyampaikan salam dari sang musafir?, Ya! karena saya mencoba untuk berfilosofi, karena hidup kita adalah sebuah perjalanan, sebuah perjalanan panjang yang penuh dengan kemungkinan yang belum kita ketahui di hari esok. Musafir adalah sebutan seorang pejalan yang menempuh jarak yang jauh, seperti hidup kita yang menempuh jalan yang jauh. Dalam hidup ini musafir tidak pernah tahu apa yang terjadi di hari esok, namun musafir bukanlah seseorang yang tidak punya arah hidup, musafir adalah seseorang yang mempunyai tujuan untuk melangkahkan kemana kaki mereka menuju.
Untuk itu aku mengajak kamu semua untuk menetapkan tujuan dalam hidup, tujuan untuk hari-hari baru dengan penuh perjuangan.
Setiap orang punya harapan-nya masing-masing, apa yang kamu harapkan hari ini wujudkanlah langkah demi langkah, lakukan yang terbaik dengan semangat, perjuangan, dan ketabahan, karna perjalanan sang musafir masih panjang. Salam.